Kamis, 20 Agustus 2009

KAMPUNG HALAMAN

Indonesia tanah air beta, pusaka abadi nan jaya
Indonesia sejak dulu kala, slalu dipuja-puja bangsa
Di sana tempat lahir beta, dibuai dibesarkan bunda
Tempat berlindung di hari tua, tempat akhir menutup mata....



Itulah syair lagu yang sering saya dengar di waktu kecil dan sampai saat inipun saya masih sering mendendangkannya sendiri, walaupun dengan suara pas-pasan, fals, dan sedikit minor, tetapi gak sampai mayor, cukup kapten saja. he...he...he.....
Ya, lagu tersebut sungguh menyentuh hati dan perasaan saya, walaupun sampai setua ini saya belum pernah ke luar negeri ( karena lagu ini akan lebih pas kita rasakan kalau kita sedang berada di negeri orang dalam rangka belajar, bekerja atau apa saja). Tetapi terlepas dari pernah atau tidaknya kita di negeri orang, dalam ruang lingkup yang lebih sempit lagi, barangkali bagi mereka yang hidup di daerah perantauan (masih di wilayah NKRI), tentu akan selalu terkenang dan tak akan mudah untuk melupakan dengan daerah asal kita tempat dimana kita dilahirkan dan dibesarkan. Iya dak? Mudah-mudahan banyak yang mengiyakan. He...he....
Ya, walaupun peradaban sudah maju (katanya sih...) dengan ditandainya perkembangan teknologi dan informasi yang kian pesat, sudah meng-global kata orang, sehingga peristiwa dan kejadian di luar sana dapat dengan mudah dan cepat kita akses dan kita ketahui, kita yang berada jauh di negeri orang/ atau daerah lain dengan cepat dapat mengetahui perkembangan di daerah asal kita, tetapi tetap saja kerinduan dan kenangan di masa kecil tak kan pernah kita lupakan dan tidak akan pernah kembali lagi. Dunia terus berputar......
Ya, kerinduan akan KAMPUNG HALAMAN.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar